Sejarah Akuntansi Syariah


Nama       :  Sonia Ira Pertiwi
NIM         :  20181311005
Jurusan    :  Manajemen Keuangan Perbankan Syariah



Sejarah Akuntansi Syariah

Hasil gambar untuk sejarah syariah

ABSTRAK

Akuntansi syari’ah tidak lepas dari tinjauan kondisi akuntansi yang ada di tanah jazirah Arab sebelum Islam. Dalam literatur sejarah peradaban bangsa Arab, perhatian bangsa Arab sangat besar terhadap perdagangan. Kerena itu, mereka telah menggunakan dasar-dasar penggunaan akuntansi yang bertujuan untuk menghitung transaksi mereka serta mengetahui perubahan-perubahan dari jumlah aset. Jadi konsep akuntansi waktu itu dapat dilihat pada pembukuan yang berdasarkan metode penjumlahan statistik yang sesuai dengan aturan penjumlahan. Untuk mengerjakan pembukuan ini, ada yang dikerjakan oleh pedagang sendiri dan ada juga yang menyewa akuntan khusus. Pada waktu itu, seorang akuntan disebut katibul amwal (pencatat keuangan). Sebenarnya Sistem pencatatan atau yang sekarang dikenal dengan sebutan akuntansi sudah ada sejak zaman dahulu, namun pencatatan transaksi perdagangan tersebut dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Seperti halnya perintah Allah bahwa manusia harus mencatat transaksi  (Al-Baqoroh:282).

Keyword : Sejarah, akuntansi, Kemunculan akuntansi syariah


PENDAHULUAN

Pada akhir – akhir ini nilai-nilai agama telah dijadikan pijakan dalam pengembangan dan pelaksanaan aktivitas jual beli dan bisnis, sehingga jual beli dan bisnis diharapkan tidak meninggalkan etika. Dalam Islam, seluruh etika yang dijadikan kerangka dalam jaul beli dan bisnis, dibangun atas dasar Syariah. Syariah merupakan pedoman yang digunakan oleh umat Islam untuk berperilaku dalam segala aspek kehidupan. Bagi umat Islam, kegiatan jual beli tidak akan pernah terlepas dari ikatan etika Syariah.
Sebagaimana di dalam Al-Qur’an  Hai orang - orang beriman, apabila kamu melakukan transaksi utang piutang untuk jangka waktu yang telah ditentukan, maka tuliskanlah” (QS 2:282). Ketika manusia mengenal jual beli dan perdagangan, pada saat itulah akuntansi mulai digunakan. Bangsa Arab pada waktu itu sudah memiliki administrasi yang cukup maju, praktik pembukuan telah menggunakan buku besar umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik dan penutupan buku. Secara sederhana akuntansi syari’ah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya, yaitu akuntansi dan syari’ah. Definisi umum akuntansi adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi, sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Sedangkan syari’ah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalankan segala aktivitas hidupnya di dunia. Jadi akuntansi syari’ah merupakan proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah Swt.


PEMBAHASAN

               Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya.
Akuntansi yang kita kenal sekarang di klaim berkembang dari peradaban barat sejak Luca Paciolli mengeluarkan bukunya yang berjudul “Summa de Arithmatica, Geometria, Proportion et Proportionalita” atau yang sering disebut dengan Summa. Dalam Summa tersebut memperkenalkan metode tata buku berpasangan (Double – entry method) sebagai dasar perhitungan akuntansi modern, bahkan hampir seluruh kegiatan rutin akuntansi yang kita kenal saat ini seperti penggunaan jurnal, buku besar (ledger) dan memorandum. Pada penjelasan menegenai buku besar telah termasuk mengenai aset, utang, modal, pendapatan dan beban. Ia juga telah menjelsakan mengenai ayat jurnal penutup (closing entries) dan menggunakan neraca saldo (trial balance) untuk mengetahui saldo buku besar (ledger). Sehingga Luca Paciolli dikenal dengan sebutan Bapak Akuntansi.  Padahal apabila dilihat secara mendalam dari proses lahir dan perkembangannya, terlihat jelas bahwa ada pengaruh dari keadaan masyarakat atau peradaban sebelumnya baik  yunani maupun Arab Islam.  
Seperti halnya penemuan Al-khawarizmy yang menyebutkan bahwa angka arab sudah dikenal sejak 830M, dan sudah diakui oleh Hendriksen penulis buku”Accounting theory” bahwa angka arab memiliki konstribusi besar terhadap akuntansi. Kita tidak bisa membayangkan apabila neraca disajikan dengan angka romawi, misalnya angka 1843 akan ditulis MDCCCXLIII. Bagaimana jika kita menyajikan neraca IBM yang memerlukan angka triliunan?

Dan Sebenarnya, Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry book keeping system, mengingat sistem tersebut telah dilakukan sejak adanya perdagangan antara Venice dan Genoa pada awal abad ke- 13 M setelah terbukanya jalur perdagangan antara Timur Tengah dan kawasan Mediterania. Bahkan, pada tahun 1340 bendahara kota Massri telah melakukan pecatatan dalam bentuk double entry. Hal ini pun diakui oleh Luca Paciolli bahwa apa yang dituliskannya berdasarkan apa yang telah terjadi di Venice sejak satu abad sebelumnya.
Sudah banyak juga ahli akuntan yang mengakui keberadaan akuntansi Islam itu, misalnya RE Gambling, William Roget, Baydoun,Hayashi dari Jepang dan lain lain. Seperti Paciolli dalam memperkenalkan system double entry melalui ilmu matematika. System akuntansi dibangun dari dasar persamaan akuntansi  Aset=Liabilittas+Ekuitas. Karena aljabar ditemukan pertama tama oleh ilmuwan muslim di zaman keemasan Islam, maka sangat logis jika ilmu akuntansi juga telah berkembang pesat di zaman itu. Hal tersebut membuktikan bahawa dalam sejarah akuntansi ada pengaruh dari peradaban masyarkat sebelumnya  dan  Islam memiliki peran yang cukup besar dalam hal tersebut

Sejarah Kemunculan Akuntansi Syariah
Kemunculan akuntansi syariah tidak lepas dari tinjauan kondisi akuntansi yang ada di tanah jazirah Arab sebelum Islam. Dalam literatur sejarah peradaban bangsa Arab, perhatian bangsa Arab sangat besar terhadap perdagangan. Kerena itu, mereka telah menggunakan dasar-dasar penggunaan akuntansi yang bertujuan untuk menghitung transaksi mereka serta mengetahui perubahan- perubahan dari jumlah aset. Jadi konsep akuntansi waktu itu dapat dilihat pada pembukuan yang berdasarkan metode penjumlahan statistik yang sesuai dengan aturan penjumlahan. Untuk mengerjakan pembukuan ini, ada yang dikerjakan oleh pedagang sendiri dan ada juga yang menyewa akuntan khusus. Pada waktu itu, seorang akuntan disebut katibul amwal (pencatat keuangan). Namun pada waktu itu masih ada pembukuan sistem riba yang dalam islam dikenal dengan riba jahiliyah.
Kemudian islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW membenahi konsep akuntansi yang bersifat jahiliyah tersebut dengan konsep akuntatsi syariah yang memberikan kemashlahatan bagi umat manusia. Kemudian pada perkembangan selanjutnya akuntansi syariah menglami penyesuaian dengan kondisi setempat. Perbandingan lamanya akuntansi dikenal dalam Negara islam dengan akuntansi dikenal oleh orang kebanyakan adalah 800 tahun lebih dulu, karena akuntansi Islam telah dikenal sejak diturunkannya Al-Qu’an yaitu pada tahun 610 M yaitu surat Al-Baqarah ayat 282. Sedangkan masyarakat kebanyakan mengenal akuntansi pada tahun 1494 Msetelah terbitnya buku Luca Paciolli. Mengapa terjadi hal demikian ? banyaknya anggapan yang menyatakan bahwa seolah perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini berasal dari penemuan Barat. Dilamnya ada beberapa kemajuan peradaban yang disembunyikan atau dilangkahai seperti peradaban Islam (600-1250M),Romawi,Yunani, kebudayaan Cina, India dan Parsi.


KESIMPULAN

Hal yang melatar belakangi kemunculan akuntansi syari’ah yaitu dalil Al Qur’an yang mewajibkan melkukan pencatatan pada setiap kegiatan muamalah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas perekaman data yang telah dilakukan. Pada beberapa literatur menyebutkan bahwa Sebenarnya Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry accounting system. Karena sistem tersebut ternyata telah dilakukan sejak adanya perdagangan antara Vevine dan Genoa pada awal abad ke-13 M. Hal ini terjadi setelah terbukanya jalur perdagangan antara Timur Tengah dengan kawasan Mediterania. Bahkan pada Tahun 1340 M, bendahara kota Massri telah melakukan pencatatan dalam bentuk double entry. Banyaknya anggapan yang menyatakan bahwa seolah perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini berasal dari penemuan Barat. Dilamnya ada beberapa kemajuan peradaban yang disembunyikan atau dilangkahai seperti peradaban Islam (600-1250M),Romawi,Yunani, kebudayaan Cina, India dan Parsi.


DAFTAR PUSTAKA

Sari, Nurma. 2014. Akuntansi Syariah.  Jurnal Khatulistiwa – Journal Of Islamic Studies,  4(1). 1-44.

Ahmad, Qorib. 1997.  Ushul Fiqh 2. Jakarta:PT Nimas Multima Cet II . Hal 170.


Iwan, Triyuwono, 2006. Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi dan Teori. Jakarta: Rajawali Pers.  Hal 56.

Syahatah, Husen. Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam. Jakarta:Akbar. Hal 19.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Kegiatan Oprasional Bank Syariah

Akuntansi Transaksi Dana Zakat, Dana Kebajikan, Dana Pinjaman Qrdh

Perbedaan KDPPLK Syariah dan KKPK